Bagaimana Mengatasi Putus / Patah Hati

Saya dan pacar saya sudah bersama selama 5 tahun, dan karena adanya ketidakcocokan dan masalah yang mulai bermunculan, it’s over. Putus. Sebuah kata pendek dengan efek yang menyakitkan dan bahkan mengerikan untuk beberapa orang. Kemudian, saya menghabiskan hari- hari saya setelah putus cinta dengan 50% menangis, 40% merasa ditolak, sedih, dan 10% waktu nonton marathon TV series yang bisa disebut terlalu over.
Beberapa minggu kemudian, setelah saya merasa mampu untuk keluar dari cangkang saya, mulai merasa betapa hidup sucks, rasa kesepian yang saya rasakan, dan bagaimana saya mengalami kesulitan tidur. Saya berusaha untuk move on, dan mencoba mencari beberapa artikel, dan riset dari internet yang saya rasa sangat membantu dalam proses healing / penyembuhan patah hati saya, dan mungkin bisa membantu para pembaca juga.

Patah Hati = Sakit Fisik (Real physical pain)

Pertama-tama yang saya temukan yakni patah hati benar- benar sebuah penderitaan dan mempengaruhi fisik. Dalam sebuah penelitian, para partisipan diminta untuk melihat foto dari mantan mereka sembari memonitor aktivitas otak mereka. Hasil yang ditemukan adalah, bagian otak yang biasanya berhubungan dengan sakit fisik bereaksi seperti saat kita jatuh, sakit kepala, gangguan jantung, dsb.
Semua orang pasti akan atau bahkan sudah pernah yang mengalami putus cinta / patah hati dalam hidup mereka (Terkadang banyak juga yang bukan cuma sekali, tapi berkali-kali). Putus cinta entah itu putus dalam hubungan pacaran, perceraian biasanya menghasilkan perasaan negatif seperti depresi.
Faktanya, ketika beberapa orang dalam sebuah riset diberi pertanyaan bagaimana putus mempengaruhi hidup mereka, banyak yang menjawab hasil negatif seperti, kesepian, stress, kehilangan identitas diri. Maka dari itu, strategi ideal untuk coping adalah untuk lebih fokus dengan aspek positif dari pengalaman nya sembari meminimalisasi perasaan negatif.
Menjelajahi aspek positif dari kejadian negatif ini disebut juga sebagai positive psychology. Dimana memahami elemen positif dari pengalaman membuat seseorang lebih dewasa dan lebih berkembang sebagai individu.

Bagaimana Mengatasi Patah Hati / Putus Cinta:

1. Stop Kontak Mantan
2. Jangan stalking / mengecek lewat sosial media
3. Menulis Jurnal atau diary


1. STOP Kontak Mantan

Sebuah penelitian menemukan bahwa otak orang yang jatuh cinta, dan orang yang baru saja putus cinta hampir sama dengan otak pecandu narkotika. Hasil FMRI menunjukkan bahwa idaman / craving cinta dan kokain memiliki kesamaaan. Keinginan untuk mengontak mantan dapat disimpulkan bahwa seperti suatu kecanduan. Jika kita mengontak mantan, bukan kah itu sama dengan anda memperpanjang kecanduan anda.
Hubungan Anda berakhir pasti karena ada alasan di balik nya, sebelum Anda mengontak mantan ada baiknya kalau alasan kenapa kalian berpisah di pikir baik-baik.

2. Jangan stalking / mengecek lewat sosial media

Kadang setelah kita putus dengan seseorang, kita berusaha untuk masih melihat hidup mereka tanpa sepengetahuan mereka, dan ini yang mendorong seseorang untuk stalking di Facebook atau sosmed mereka. Kadang juga kita ingin melihat bagaimana hidup mereka tanpa kita, dan bagaimana negatifitas mereka tanpa kita. Ini manusiawi.
Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa partisipan yang menghabiskan waktu untuk mengecek Facebook / sosial media mantan mereka menunjukkan bahwa mereka mengalami lebih banyak perasaan negatif, dan keinginan untuk balik dengan mantan, dan tidak menunjukkan ada nya perkembangan diri setelah proses perpisahan.

3. Menulis Jurnal atau diary

Dalam sebuah riset ditunjukkan bahwa sebuah intervensi seperti menulis bisa memiliki efek positif pada orang-orang yang mencoba mengatasi (coping) patah hari. Dijelaskan dalam riset ini, bahwa dengan menulis tentang aspek positif dari putus nya hubungan bisa meningkatkan emosi positif.
Dengan menulis jurnal terutama sisi positif dari hubungan yang sudah lewat membuat orang lebih mungkin tidak mengasosiasikan putus cinta dengan trauma. Sebagai hasilnya, partisipan merasa lebih nyaman membicarakan kejadian ini dan lebih cepat memperbaiki kondisi hidup mereka.
Kita terkadang terlalu fokus dengan aspek negatif dalam hubungan yang sudah berakhir, dan ini yang seharusnya dihindari lho. Coba lah membuat sebuah tulisan / diary dimana kamu menuliskan pengalaman positif mu dengan mantan kamu.

Patah hati / putus cinta pada dasar nya memang proses grieving yang sangat menyakitkan, namun dengan proses semua orang akan baik-baik saja. Waktu yang akan menyembuhkan, dan ingat bahwa kita tidak akan pernah sendirian di dunia, ribuan orang mengalami yang namanya sakit hati dan banyak yang sudah melewati nya.
 
Yuk share pengalaman anda yang sudah melewati patah hati untuk membantu yang sedang mengalami nya, dan apa saja yang anda lakukan untuk mengatasi nya?
Bagaimana Mengatasi Putus / Patah Hati Bagaimana Mengatasi Putus / Patah Hati Reviewed by Editor on July 25, 2017 Rating: 5

No comments:

Menghargai Dan Membantu Anak Pendiam Berkembang: Panduan Untuk Orang Tua Dan Pengajar

Anak pendiam sering kali memiliki kualitas yang unik dan berharga dalam perkembangan mereka. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana pendekat...

ads
Powered by Blogger.